Kata tidak baku adalah salah satu jenis kata di antara banyak ragam kata yang dikenal dalam bahasa Indonesia. Pembahasannya tentang ini menjadi penting mengingat kata tidak baku sering juga digunakan dalam bahasa sehari-hari. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa jenis kata ini lebih banyak kita gunakan dalam jika dibandingkan dengan kata baku itu sendiri. Meskipun memang, penting juga diketahui bahwa terdapat wilayah-wilayah tersendiri dalam interaksi kita dengan orang lain dimana
kata-kata tidak baku tersebut memainkan peranannya sebagai salah satu
cara berkomunikasi. Pengetahuan tentang ini diperlukan agar kita dapat menggunakan kata tidak baku pada saat yang tepat. Untuk tujuan inilah artikel ini sengaja kami buat untuk memberikan penjelasan tentang kata tidak baku.
Kata Tidak Baku
Pengertian Kata Tidak Baku
Apa yang dimaksud dengan kata tidak baku? Kata-kata tidak baku adalah kata-kata yang pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Kata tidak baku adalah bagian dari kekayaan bahasa Indonesia. Pemakaian kata tidak baku berkaitan dengan situasi dan kondisi. Penggunaan kata tidak baku ini banyak digunakan dalam percakapan lisan yang cenderung bersifat akrab atau informal. Oleh karena tidak bersifat formal, maka bahasa yang digunakan dalam penyampaiannya berisi kata-kata tidak baku. Pemakaian kata tak baku biasanya bertujuan untuk menimbulkan rasa keakraban dan keleluasaan berkomunikasi di antara mereka. Penggunaannya dalam bentuk tulisan, dapat ditemukan dalam komunikasi akrab seperti surat menyurat pribadi.
Jadi, jangan sekali-kali menggunakan kata tidak baku dalam situasi yang sifatnya resmi atau formal, misalnya dalam seminar atau pertemuan ilmiah lainnya. Karena, akan menimbulkan kejanggalan jika kata tidak baku ini digunakan dalam situasi seperti itu. Misalnya dalam sebuah seminar berskala nasional yang dihadiri para pejabat, sangat janggal apabila pembaca acaranya memilih kalimat tidak baku dalam pembukaan acara, contohnya:
Saudare saudare sekalian, met dating di ini acare, bole saye kasi tahu, ini acare jalan ampe jam lime ntar sore, nah, biar kagak makan waktu banyak, mari kita silahkan Prof. Dr. Afdan, selaku tuan rume, buat kasi sambutan
Atau dalam sebuah pertemuan bisnis, sangat janggal apabila terdengar kalimat, seperti;
Surat perjanjian ane udeh diteken belon? ayo dong, cepetan diteken, soalnye, biar perusahaan kite cepet untung gede.
Gimana, cukup janggal bukan? Bahkan terkesan menggelikan. Kejanggalan ini diakibatkan oleh penggunaan kata-kata tidak baku, yang pada hakikatnya, tidak sesuai dengan situasi dan kondisi pertemuan tersebut.
Sekian uraian tentang Kata Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia, semoga bermanfaat.
Referensi:
Iskak, Ahmad & Yusnitanah. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kata Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia
Rating: 4.5
Diposkan Oleh: Admin Ilmusiana
0 komentar:
Post a Comment