Bagaimana cara membaca hasil pengukuran jangka sorong? Mungkin diantara kita sudah pernah melakukan pengukuran menggunakan jangka sorong. Ingatkah Anda, cara membaca hasil pengukurannya? Sebagaimana yang umum dipahami bahwa jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran panjang. Alat ini sangat baik digunakan untuk mengukur panjang benda dengan bentuk tertentu (misal: bulat) yang sangat sulit dilakukan ketika menggunakan mistar. Apalagi, jika digunakan untuk mengukur diameter dalam atau luar benda, maka jangka sorong dapat memberikan hasil yang akurat. Hal ini disebabkan oleh bentuk jangka sorong yang khas sehingga mampu melakukan pengukuran tersebut.
Cara Membaca Jangka Sorong Dengan Benar
Untuk dapat membaca hasil pengukuran jangka sorong dengan benar, maka pengetahuan tentang dua skala jangka sorong mutlak diperlukan. Sebab, pada skala inilah pembacaan hasil pengukuran jangka sorong dilakukan. Dua skala yang dimaksud adalah skala utama dan skala nonius. Baiklah, kami anggap Anda sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang ini. Kita akan fokus pada topik cara membaca jangka sorong yang baik dan benar, seperti yang tersaji lewat paparan dibawah ini.
Ada trik khusus yang bisa digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai berikut:
Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong.
Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
Mari kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini:
Membaca Jangka Sorong
Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 cm.
Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm.
Contoh Soal Membaca Jangka Sorong
Contoh 1: Hasil pembacaan skala pada pengukuran diameter gelas menggunakan jangka sorong, ditunjukkan pada gambar di bawah ini!
Berapakah hasil pengukurannya?
Jawaban:
Skala utama = 4,7 cm
Skala nonius = 0,04 cm
Diameter gelas = 4,7 + 0,04 = 4,74 cm
Contoh 2: Pengukuran dengan jangka sorong ditunjukkan oleh pada gambar di bawah ini:
0 komentar:
Post a Comment