Kebutuhan Tersier: Pengertian dan Contoh Kebutuhan Tersier
Kebutuhan Tersier: Pengertian dan Contoh Kebutuhan Tersier - Satu lagi jenis kebutuhan yang sering ada dalam daftar kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan tersier. Kebutuhan yang satu ini bentuknya sangat berbeda dengan dua kebutuhan manusia lainnya (primer dan sekunder). Nah, pada kesempatan ini topik inilah yang akan kami angkat pembahasannya. Seperti biasa, kami akan membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama membicarakan tentang pengertian dari kebutuhan tersier. Bagian ini berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa itu kebutuhan tersier. Setelah itu, dilanjutkan dengan bagian kedua, yaitu tentang contoh dari kebutuhan tersier. Pada bagian ini pembaca akan melihat barang-barang apa saja yang masuk dalam kategori kebutuhan tersier, selamat membaca.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi dengan mengonsumsi benda yang tergolong mewah atau luks. Kebutuhan tersier atau kebutuhan ketiga merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan tersier muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Karena itu kebutuhan tersier lebih bersifat prestisius. Artinya, orang yang dapat memenuhi kebutuhan ini akan terangkat derajat atau martabatnya. Kebutuhan ini biasanya hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orang- orang kaya. Kebutuhan tersier bersifat hiburan atau kesenangan belaka. Kebutuhan ini tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan yang termasuk ke dalam contoh kebutuhan tersier, misalnya mobil mewah dan perhiasan mahal. Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi, akan membeli mobil mewah dan perhiasan mahal karena barang-barang dirumahnya telah lengkap. Atau dengan kata lain, kebutuhan primer dan sekundernya sudah terpenuhi. Contoh lainnya, seperti; rumah mewah, alat musik, makanan mewah, dan lain-lain.
Sekian uraian tentang Kebutuhan Tersier: Pengertian dan Contoh Kebutuhan Tersier, semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment