Contoh Pantun Jenaka
45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Pagi-pagi makan kuaci
Jangan dimakan dengan kulitnya
Bagaimana pula kau ini,
Satu tambah satu masa tak bisa
Terikat lembing dekat kendil
Gemetar tulang harimau
Melihat kambing menyandang bedil
Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Artikel Terkait: 50 Pantun Cinta paling Romantis
Gemuru tabuh bukan kepalang
di asah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang,
Nampak kambing pandai bersilat.
Camca jatuh patah berdengung
Gila latah ikan di laut
Melihat umpan di kaki gugung
Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Tumbuh di dekat limau tungga
Elok berbini orang sumbing
Biar marah tertawa juga
Alangkah elok barang ini,
Terbuat daripada gading.
Alangkah elok orang ini,
Pinggangnya genting bagai ketiding.
Ayam kinantang sedang berbulang.
Malang celaka raja Genggang
Tuak terbeli tunjang hilang.
Lembu hitam sedang diperah
di perah anak Encik Kasim
Gigi tanggal daginglah murah,
Awak tua gadislah musim.
Sudahlah ditanam ditunggui
Kesallah hati ayam jantan
Padi terjemur ditunggui
Berapa banyak orang bermalam,
Orang berjual lada muda.
Berapa olah dengan ragam,
Bak orang tua berbini muda
Pelang nan dari tanah Siam
Tidak orang seelok awak
Lonjak bagai labu dibenam.
Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dengan rebung
Orang tua berbini muda
bagai rasa menang menyabung.
terbenam hampir tengah malam.
Heranlah hamba memikirkannya
Musang disepak induk ayam.
Kembanglah bunga senduduk,
bunga sambung berperai-perai.
Berlaga periuk dengan senduk,
tabung kopi datang melarai.
juru mudi duduk berkemas.
Tak tahu akan untung badan,
Awak tembaga dikatakan emas.
Artikel Terkait: 40 Contoh Pantun Nasehat Hidup
Imam bukan sembarang imam,
imam yang datang dari Jawa.
Hitamnya bukan sembarang hitam,
hitam manis rupa tertawa
ikan belanak di pintu kecil.
Orang bujang terlalu suhah,
Ada anak masihlah kecil.
Mentimun dan limau kingkik,
sama masam keduanya.
Matilah kuman kena belatik,
sekalian alam kena darahnya.
kayu tumbang tepi pangkalan.
Heran sekali hati saya,
burung terbang di sambar ikan.
Ke Padang membeli gunting,
penggunting baju berpita.
Campung-campung induk kucing,
melihat tikus berkereta.
ambillah rotan kita kerat.
Menyusah amat nyamuk ini,
ambillah rotan kita jerat.
Kemumu tumbuh di lubuk,
rambai berputik dalam ladang.
Bertemu gemuk sama gemuk,
bagai itik pulang petang.
merbah empat-empat.
Yang dikandung berceceran,
yang dilelah tiada dapat.
Terjemur tilam atas tilam,
tilam berenda ditepinya
Bertemu hitam dengan hitam,
sama kelam cahayanya.
Kapal Perancis bermuat bara.
Alangkah bagusnya anak ini,
mukanya putih sebagai bara.
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.
puan tembaga tepi suas.
Sayang benar saya tuan,
tuan celaka saya tertawa.
Teluk Kabung buat jambatan,
beralun arus dalam paya.
Duduk merendang kucing jantan,
menengok tikus bersuka raya.
akan kuda Sutan Iskandar.
Adinda hitam banyak cumbunya,
tidak boleh berkata benar.
Kupu-kupu terbang melintang,
hinggap menghisap bunga layu.
Hati di dalam menaruh bimbang,
melihat ikan memanjat kayu.
timbun lalang sarang penyengat.
Teragak benar hamba ke tuan
bini muda minta di pegat
Madang sengit di tepi danau,
sembut memanjat batang pulai.
Berjuang lengit dengan langau,
ributlah orang tengah balai.
kemiri tanam berleret-leret.
Kambing berbaris tengan padang.
biri-biri menghembus terompet.
Sirih kuning sirih berakap,
baik ditaruh dalam ludang.
Puting kuning dipandang cakap,
salah sedikit mata keranjang.
pecah telur tuang ke mangkuk.
Sayangkan tuan bukan patut,
ibarat telur di ujung tandung.
Kerukut kampung Serani,
ambil tangga buat titian.
Hati takut jadi berani,
melihat janda bagai perawan.
melompat pematang berlarian.
Gelisah duduknya si pemburu
melihat kijang berkeliaran.
Rama-rama hinggap di dahan,
tersentak dahan lalu terbang.
Bagaimana hendak mengelakkan,
kuda bertanduk dua-dua
anak Cina menarik pompa,
Rupanya bagus kantungnya kosong,
tidak berguna suatu apapun.
Jalan-jalan ke kota Kembang,Putih-putih bunga melati,
tidak lupa mampir ke kawasan lembang.
Banyak bunga dikecup kumbang,
jangan iri si neng..pastilah dapat kecupan si abang.
merah-merah bunga delima.
Bagaimana hati tak geli,
melihat gajah bermain mata.
Artikel Terkait: 35 Contoh Pantun Agama Islam
Sekian uraian tentang 45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment