Contoh penulisan daftar pustaka dalam materi kali ini akan berisi panduan lengkap tentang cara membuat daftar pustaka yang baik dan benar. Uraian ini menjadi penting sebab ternyata masih banyak di antara kita yang belum mengetahui bagaimana penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan kaidah penulisan yang secara umum dipakai selama ini. Terdapat aturan tertentu yang menjadi acuan dalam penulisan sebuah daftar pustaka. Aturan itulah yang coba kami jelaskan dalam bentuk contoh pada kesempatan ini. Penjelasannya akan kami bagi menjadi beberapa bagian, yakni penjelasan tentang apa itu daftar pustaka, fungsi daftar pustaka, aturan penulisan daftar pustaka, dan contoh penulisan daftar pustaka.
Apa itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka dikenal juga sebagai bibliografi, sumber acuan, sumber rujukan, sumber acuan, atau referensi. Daftar pustaka adalah daftar dari segala sumber bahan bacaan yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah. Menurut kaidah penulisan, jika kita mengutip beberapa kalimat atau paragraf dari sumber bacaan lain ke dalam karya yang kita tulis, mau tidak mau kita harus mencantumkan sumbernya. Sumber bahan bacaan itu sendiri bentuknya dapat bermacam-macam, seperti; surat kabar, jurnal buletin, majalah, terbitan berkala, ensiklopedia, hasil riset, dan lain-lain. Semua sumber bacaan itu berkaitan erat dengan karya ilmiah yang ditulis. Dalam karya ilmiah, daftar pustaka ditempatkan setelah isi karangan dan ditulis pada halaman tersendiri.
Fungsi Daftar Pustaka
Mengapa daftar pustaka perlu dicantumkan? Sedikitnya, ada empat fungsi pencantuman daftar pustaka, di antaranya sebagai berikut:
Menunjukkan kejujuran penulis bahwa tulisannya tidak semata-mata hasil pemikirannya sendiri, tetapi sebagian mengambil dari buku atau sumber lain;
Memberi pengakuan atau penghargaan kepada penulis yang tulisannya diambil sebagai bahan;
Membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh, yaitu dengan membaca buku-buku sumber yang disebutkan itu;
Memenuhi kelaziman penulisan karya ilmiah.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti aturan yang telah dilazimkan. Aturan itu dapat disimak berikut ini:
Nama pengarang yang terdiri atas dua unsur atau lebih, penulisannya dibalik dan antara unsur pertama dan unsur kedua diberi tanda koma. Misalnya, nama pengarang Zaenuddin Kabai ditulis Kabai, Zaenuddin. Jika pengarangnya dua orang, yang dibalik hanya nama pengarang yang pertama, kemudian antara nama pengarang pertama dan kedua diberi kata dan. Jika pengarangnya tiga orang atau lebih, yang dicantumkan hanya nama pengarang pertama (tetap dibalik jika nama itu dua unsur atau lebih) diikuti dkk. (dan kawan-kawan). Misalnya, sebuah buku ditulis oleh empat orang, yaitu Zaenuddin Kabai, Nur Afdan, Fajar Ashar, dan Juliar Nur. Dalam daftar pustaka, ditulis Kabai, Zaenuddin dkk.
Gelar akademis, gelar keagamaan, dan gelar kebangsawanan tidak dicantumkan. Misalnya, Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd. cukup ditulis Kabai, Zaenuddin.
Urutan penulisan ke samping kanan adalah nama pengarang (dibalik, diakhiri tanda titik), tahun terbit (jika tidak ada, ditulis Tanpa Tahun, diakhiri titik), nama kota tempat terbit (diakhiri titik dua), dan terkahir nama penerbit (diakhiri tanda titik). Misalnya, sebuah buku yang berjudul Narasi Cinta dan Kemanusiaan yang ditulis oleh Baharuddin Dion, S.Sos, diterbitkan oleh Paradigma Ilmu, Makassar, pada tahun 2011, penulisannya adalah Dion, Baharuddin. 2011. Narasi Cinta dan Kemanusiaan. Makassar: Paradigma Ilmu.
Urutan ke bawah berdasarkan abjad nama pengarang (yang telah dibalik) dan tidak memakai nomor.
Berikut ini kami tampilkan beberapa contoh daftar pustaka yang model penulisannya disesuaikan dengan sumber bahan bacaan yang digunakan sebagai referensi pembuatan karya ilmiah.
1. Contoh daftar pustaka dari buku
Bahan bacaan yang dikutip dari buku, maka penulisan daftar pustakanya ditulis dengan bentuk:
Zaenuddin. 2015. Cara Membuat PTK yang Baik dan Benar. Jakarta: Zaka Media