Sekurang-kurangnya, terdapat 6 contoh uang giral yang sering digunakan masyarakat sebagai alat transaksi pembayaran. Seperti yang umum diketahui, uang giral merupakan alat pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Umum selain bank Indonesia wujudnya berupa surat berharga. Pada kondisi tertentu, uang giral ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Banyak negara-negara yang telah maju perekonomiannya menggunakan jenis uang ini sebagai alat pembayaran. Uang giral ini dianggap lebih praktis dan aman dibandingkan dengan uang kartal.
Ada beberapa kelebihan menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran, antara lain sebagai berikut:
Pembayaran menjadi lebih mudah karena tidak usah menghitung uang
Dapat diterima dengan jumlah yang tidak terbatas sebagai alat pembayaran
Resiko kehilangan uang kecil sehingga lebih aman. Jika hilang, maka dapat dilaporkan dibank untuk diblokir pencairannya
Aman dan praktis
Dapat dilacak kembali jika sewaktu-waktu hilang
Tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memindahtangankan.
Dalam jumlah yang tidak terbatas berfungsi sebagai alat pembayaran.
Disamping kelebihan yang telah dipaparkan di atas, ternyata ada juga kelemahan yang dimiliki oleh uang giral sebagai alat pembayaran. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut:
Tidak berlaku luas, hanya kalangan tertentu saja
Pembayaran dalam jumlah kecil tidak efektif digunakan.
Seperti yang telah kami paparkan di awal, bahwa terdapat 6 contoh uang giral yang sering ditemui dimasyarakat sebagai alat pembayaran. Meskipun saat ini hanya berlaku pada kalangan tertentu saja, uang giral ini lambat laun menjadi populer penggunaannya sebagai alat pembayaran. Toko-toko kelontong sudah mulai memberikan pelayanan pembayaran dengan menggunakan uang giral. Hal ini menandakan, bahwa masyarakat sedikit demi sedikit sudah mulai teredukasi untuk menggunakan jenis uang lain selain uang kartal yang memang sudah meluas penggunannya. Contoh uang giral adalah sebagai berikut:
Cek
Bilyet
Giro
Transfer telegrafik
Kartu kredit
Wesel pos.
Berikut ini penjelasan singkat dari masing-masing contoh uang giral tersebut:
1. Cek
Contoh uang giral yang pertama adalah cek. Dalam pengertian sederhana, cek adalah perintah tertulis yang diterima oleh bank dari nasabah yang ingin menarik sejumlah tertentu dana atas namanya kepada bank yang dituju. Cek sudah sangat lama digunakan sebagai alat transaksi, bahkan sejak tahun 352 SM di Romawi. Bukti nyata penggunaan cek pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 1500. Kemudian, Inggris juga mulai menggunakannya pada tahun 1700-an.
2. Bilyet
Contoh uang giral yang kedua adalah Bilyet. Secara sederhana, bilyet dapat diartikan sebagai nota, formulir, bukti tertulis yang dapat membuktikan transaksi, berisi keterangan atau perintah membayar. Bilyet juga merupakan salah satu contoh uang giral yang sering digunakan oleh masyarakat.
3. Giro
Giro adalah contoh uang giral yang ketiga. Giro ini kebalikan dari cek, fungsinya adalah menjadi surat perintah untuk bank agar memindahbukukan sejumlah uang dari rekening kepada rekening lain yang tertulis dalam surat tersebut.
4. Transfer Telegrafik
Contoh uang giral yang keempat adalah Transfer Telegraphic. Dalam pengertian sederhana, transfer telegraphic adalah kiriman uang dalam jumlah tertentu selain rupiah (IDR) dari bank pengirim dengan telex atau Message Swift yang memberikan perintah bank pembayar untuk membayarkan jumlah tersebut kepada penerima. Misalnya, pengiriman uang keluar negeri.
5. Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan salah satu contoh uang giral. Kartu kredit disebut juga dengan kartu utang karena berfungsi seperti sedang meminjam uang ke bank penerbit dengan batas yang telah ditentukan dan dibayar sebelum temponya tiba.
6. Wesel Pos
Contoh uang giral selanjutnya adalah wesel pos. Dalam pengertian sederhana, wesel pos adalah layanan penerimaan atau pengiriman uang yang lebih cepat, tepat, dan aman, yang bisa digunakan untuk pengiriman dalam maupun luar negeri lewat kantor pos.
0 komentar:
Post a Comment