Inti Bumi
Kondisi itulah yang menyebabkan struktur Bumi menjadi berlapis-lapis. Disini, sebagian besar komponen (80%) membentuk inti Bumi yang terdiri dari campuran nikel dan besi, serta unsur-unsur lain yang lebih ringan. Penelitian tentang inti Bumi terus dilakukan semenjak pertama kali ditemukan oleh Inge Lehmann pada tahun 1936. Dengan menggunakan metode gelombang seismik, terungkap bahwa inti bumi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu inti dalam dan inti luar.
a. Inti Bumi Bagian Dalam
Inti dalam adalah bagian inti bumi yang paling padat dengan kerapatan sekitar 10 gram/cm kubik. Inti dalam ini memiliki jari-jari sekitar 2.500 km dengan struktur berupa kristal besi yang diselimuti oleh campuran nikel dan besi beserta unsur-unsur lainnya. Inti bagian dalam memiliki suhu sekitar 4000 - 5000 derajat celsius.b. Inti Bumi Bagian Luar
Inti bumi bagian luar menyelubungi inti bumi bagian dalam. Inti bagian luar ini memiliki ketebalan sekitar 2.200 km yang tersusun oleh logam cair campuran besi dan nikel serta unsur-unsur ringan lainnya. Inti luar memiliki suhu sekitar 2000 derajat celsius.Terjadinya konvenksi pada inti bagian luar bumi yang bersamaan dengan pengadukan akibat rotasi bumi menimbulkan mendan magnet bumi sesuai dengan yang dijelaskan dalam teori dinamo. Proses ini hanya terjadi pada bagian luar inti Bumi, karena inti dalam tidak dapat membentuk magnet permanen karena terlalu panas. Inti bumi bagian dalam hanya berfungsi untuk menstabilkan medan magnet yang ditimbulkan oleh inti bumi bagian luar tersebut.
Suhu lapisan-lapisan bumi akan semakin tinggi jika semakin dekat jarak ke pusat bumi. Pada daerah perbatasan antara inti dan selubung bumi suhunya sekitar 3000 derajat celsius dan pada pusat bumi mencapai 5000 derajat celsius.
Suhu yang tinggi tersebut berasal dari aktivitas unsur-unsur radioaktif yang meluruh sambil melepaskan energi. Sejak bumi baru terbentuk, proses itu terus terjadi hingga kini. Suhu tinggi tersebut karena terdapat cukup banyak unsur-unsur radioaktif yang meluruh. Proses itu akan melelehkan besi dan bergerak ke inti bumi. Hal inilah yang menyebabkan inti dalam menjadi padat sedangkan inti luar sedikit cair. Mantel bumi sendiri bersifat plastis.
Senyawa besi, nikel, dan silikat cukup banyak tersedia pada permukaan Bumi. Silikat juga banyak terdapat pada selubung bumi bagian atas. Silikat ini berbentuk padat karena viskosistas dan tekanannya yang rendah serta suhu yang relatif panas. Berbeda halnya yang terjadi di selubuh bawah yang memiliki tekanan yang lebih tinggi sehingga memiliki viskositas yang lebih tinggi pula. Sifat cair pada inti luar karena mengalami tekanan yang sangat tinggi. Inti luar juga memiliki titik lebur yang lebih rendah daripada titik lebur silikat yang berada di atasnya. Sedangkan, struktur pada inti dalam karena tekanan yang dialaminya sangat tinggi.
Baca Juga:
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok ahli geofisika pada tahun 2005 menemukan bahwa inti dalam bumi berotasi dengan kecepatan 0,3 - 0,5 relatif terhadap kecepatan rotasi Bumi.
Demikianlah uraian tentang Inti Bumi Bagian Dalam dan Luar, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment