Seperti apa siklus atau daur hidup yang terjadi pada tumbuhan lumut? Di berbagai tempat dapat kita jumpai tumbuhan lumut. Umumnya, tumbuhan lumut menyukai tempat yang lembab. Namun, meskipun begitu lumut juga dapat hidup di daerah sungai, gurun, dan lumpur. Sering juga ditemukan menempel pada pepohonan, bebatuan, dan pada lantai dasar hutan. Lumut halus berwarna kehijauan terhampar di tanah-tanah hutan yang dilindungi oleh pohon-pohon yang tinggi atau di sepanjang aliran air sungai.
Lumut termasuk tumbuhan yang tergabung dalam kelompok Bryophyta. Dalam bahasa Yunani, Bryophyta diartikan sebagai "tumbuh-tumbuhan lumut". Terdapat kurang lebih 25.000 jenis anggota kelompok Bryophyta. Lumut adalah tumbuhan yang memiliki organ yang sudah lengkap, yaitu daun, batang, dan akar yang berupa rhizoid atau deretan sel parenkim yang tidak mempunyai berkas pengangkut. Fungsi rhizoid pada lumut adalah untuk melekatkan tumbuhan lumut pada substrat dan mengangkut unsur hara dan air dari tanah ke seluruh tubuh lumut. Lumut termasuk tumbuhan yang tidak tumbuh membesar, tetapi cara tumbuhnya dengan memanjang dimana titik-titik tumbuh berada pada ujung batang.
Lumut merupakan tumbuhan yang mengalami proses metegenesis (pergiliran keturunan) dalam daur hidupnya, yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif pada lumut menghasilkan gamet (gametofit), sedangkan fase vegetatif menghasilkan spora (sporofit). Generasi gametofit memiliki usia yang lebih panjang dari pada generasi sporofit. Berikut ini kami jelaskan secara rinci siklus daur hidup yang terjadi pada tumbuhan lumut, selamat membaca.
Daur Hidup Lumut
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, lumut (Bryophita) mengalami dua fase dalam daur hidupnya, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit merupakan tumbuhan lumut yang sering kita lihat sehari-hari. Gametofit adalah tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Sedangkan, fase sporofit adalah tumbuhan lumut yang terdapat dalam keadaan menghasilkan spora. Fase gametofit dalam daur hidup tumbuhan lumut lebih dominan dibandingkan dengan fase sporofitnya.
Lumut (Bryophyta) bereproduksi secara s3ksual dan as3ksual. Reproduksi secara s3ksual terjadi dengan penyatuan gamet betina yang dihasilkan dari arkegonia berupa sel telur dan gamet jantan yang dihasilkan dari antheridia berupa sp3rma. Sp3rma bergerak mendekati sel telur di arkegonia dengan perantara air. Pertemuan sp3rma dan sel telur menyebabkan terjadinya fertilisasi yang menghasilkan zigot. Zigot ini terbelah secara mitosis menjadi protonema. Protonema akan berkembang menjadi sporofit yang diploid (2n).
Sedangkan, reproduksi secara as3ksual akan terjadi dengan pembentukan spora. Sporangium (kotak spora) akan menghasilkan spora yang berasal dari pembelahan secara meiosis. Spora yang dihasilkan adalah jenis spora haploid (n). Spora ini akan tumbuh menjadi protonema. Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar Daur Hidup Lumut
Dari proses reproduksi yang terjadi secara s3ksual dan as3ksual ini akan terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit yang haploid (n) dan fase sporofit yang diploid (2n). Daur hidup pada lumut dapat kita rangkum lewat serangkaian proses berikut ini:
Spora lumut yang telah masak akan jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut (protonema)
Protonema kemudian akan tumbuh menjadi lumut
Tumbuhan lumut yang telah dewasa akan menghasilkan alat kelamin berupa arkegonium dan anteridium. Masing-masing alat tersebut akan menghasilkan ovum dan sp3rmatozoid. Karena menghasilkan gamet maka disebut gametofit.
Apabila terjadi pembuahan akan menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi sporongium atau badan penghasil spora. Sporongium ini disebut juga sporofit karena merupakan penghasil spora.
Demikianlah uraian tentang Siklus Daur Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta), semoga bermanfaat.
Siklus Daur Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Rating: 4.5
Diposkan Oleh: Author Ilmusiana
0 komentar:
Post a Comment