Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau musibah. Bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan? Di bawah ini beberapa contoh akibat kecelakaan berikut langkah praktis untuk menangani dan meringankan rasa sakit penderita.
1. Pendarahan
Pertolongan pertama pada pendarahan dapat dilakukan dengan cara menekan di sekitar luka. Apabila luka terlalu lebar, daerah sekitar luka harus ditekan terus menerus. Posisikan bagian yang luka lebih tinggi daripada kepala. Salah satu cara menghentikan darah dapat dilakukan dengan cara mengompres menggunakan batu es tepat pada luka dan di sekitar luka.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Untuk menghentikan darah dari luka di sekitar telapak dan jari-jari tangan, tekanlah nadi di pergelangan tangan.
Untuk luka di lengan, tekanlah nadi pada ketiak penderita.
Apabila luka di leher atau kepala bagian belakang, tekanlah nadi pada leher di bawah telinga.
Untuk menghentikan pendarahan di kulit bagian atas kepala tekan nadi di samping kepala, tepat di depan telinga.
Apabila luka di wajah, tekanlah nadi di bawah rahang bawah. Untuk menghentikan pendarahan dapat pula digunakan saputangan yang diikatkan pada kaki atau lengan penderita.
2. Pingsan
Pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya karena terkejut (shock), perut kosong atau lapar, kehausan, kekurangan darah, dan kesakitan karena kecelakaan. Pertolongan pertama untuk menolong orang pingsan adalah sebagai berikut:
Perhatikan mukanya, bila warnanya merah, ambillah bantal atau benda lain dan letakkan kepalanya lebih tinggi daripada badan. Bila mukanya pucat, letakkanlah kepalanya lebih rendah daripada badan. Ini dilakukan agar peredaran darah di kepala lancar.
Bila orang itu muntah-muntah, miringkanlah kepalanya agar muntahnya dapat keluar dengan mudah dan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
Agar tidak menekan jalannya darah, lepaskan atau longgarkan pakaian si penderita seperti ikat pinggang, celana, dan baju yang dikenakan.
Agar orang yang pingsan itu dapat menghirup udara jernih dan segar, bawalah ia ke tempat yang teduh dan terhindar dari orang-orang yang menonton. Ini dilakukan untuk menghindari suara bising dan gaduh yang dapat mengganggu si korban.
Bila orang yang pingsan meminta minum, padahal belum dapat memegang gelas sendiri atau belum dapat mengangkat gelas ke mulutnya, janganlah diberi dahulu. Pasalnya, kondisi tubuh korban masih lemas dan belum pulih kembali.
Kopi panas baik untuk menyegarkan orang pingsan. 7. Wajah orang yang tidak sadarkan diri biasanya pucat. Ini dapat ditolong dengan cara menciumkan wangi-wangian yang merangsang, juga menggunakan amoniak yang dapat dibeli di toko kimia.
3. Pernapasan dari Mulut ke Mulut
Untuk melakukan pernapasan dari mulut, pastikan bahwa di dalam mulut penderita tidak terdapat sisa-sisa makanan, gula-gula, dan sebagainya. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu orang yang akan memberi napas bantuan.
Penderita dibaringkan telentang dan mulut penderita dibuka dengan cara menguakkan rahangnya, selanjutnya mulut penderita ditutup kembali.
Selama dilakukan pernapasan buatan, mulut penderita selalu dalam keadaan terbuka. Tiuplah mulut si penderita untuk memasukkan napas buatan, kemudian rasakan dengan menggunakan telapak tangan apakah udara yang ditiupkan itu diembuskan kembali oleh penderita. Lakukanlah terus menerus sampai 20 kali tiupan per satu menit untuk anak-anak, sedangkan untuk orang dewasa 12 kali tiupan per satu menit hingga orang tersebut kembali siuman.
4. Jantung Berhenti Berdenyut
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika penderita mengalami kecelakaan yang mengakibatkan jantung berhenti berdenyut, lakukan hal-hal sebagai berikut.
Sebelum dada penderita ditekan, hendaknya dilakukan pengurutan sesegera mungkin setelah janhing berhenti berdenyut.
Tekanlah bagian paling bawah dada penderita dengan menggunakan telapak tangan yang ditumpuk. Tekan sedalam 5 cm dan diulang penekanan itu sampai 60 tekanan per menit.
5. Tersedak Makanan
Untuk memberikan pertolongan pertama pada penderita yang mengalami tersedak makanan, maka lakukanlah hal-hal sebagai berikut.
Peluklah pinggang penderita dengan dua tangan dari belakang. Usahakanlah tubuh bagian atas penderita menggantung ke depan
Kepalkan salah satu tangan Anda dan tekankanlah di perut bagian atas, bagian bawah tulang iga, dan di atas pusar. Kemudian tarik kepalan tangan tersebut ke bagian atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan tersebut keluar.
6. Terbakar
Menolong orang yang pakaian pada tubuhnya terbakar, sebaiknya segera direbahkan di tanah. Bila korban dibiarkan berdiri atau berlari-lari, nyala api itu malah akan terus menjalar dan menjilati bajunya yang belum terbakar.
Bila korban sudah direbahkan di tanah, ambillah segera selimut atau semacamnya. Lalu tutupi tubuh korban dengan selimut hingga nyala api padam. Guntinglah pakaian yang melekat pada tubuh korban dengan hati-hati. Usahakan untuk segera mendapat pertolongan seorang ahli seperti dokter, mantri Puskesmas atau petugas Palang Merah Indonesia (PMI).
7. Patah Tulang
Patah tulang ada dua macam yakni patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Patah tulang tertutup lika tidak ada kerusakan pada kulit, sedangkan patah tulang terbuka jika ujung-ujung tulang yang patah menusuk kulit hingga terlihat tampak menonjol keluar. Jika patah tulang tertutup, pertolongan harus diberikan secara hati-hati. Karena jika tindakan salah, patah tulang tertutup dapat mengakibatkan patah tulang terbuka dan akan menimbulkan infeksi. Berikut cara praktis memberikan pertolongan.
Penderita patah tulang ditidurkan.
Jika ada pendarahan segera hentikan.
Jika tidak perlu sebaiknya jangan memindahkan korban.
Pasang spalk atau bidai (jalinan bilah bambu untuk membalut tangan patah).
Jika tak ada spalk, gunakan gagang sapu, atau kayu-kayu yang ringan, dan kuat.
Bagian dalam spalk harus diganjal dengan menggunakan kain atau kapas agar membuat nyaman penderita.
Balutan spalk harus kuat, tetapi jangan ada pembalutan pada tempat di mana tulang itu patah. Pasalnya, selain dapat menyebabkan rasa sakit, hal ini juga dapat menimbulkan risiko.
8. Patah Tulang Punggung
Kesalahan pertolongan pertama pada patah tulang punggung akan sangat berbahaya karena dapat merusak sumsum tulang sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Gejala-gejalanya terasa sakit di bagian tulang belakang atau leher. Cara memberikan pertolongan untuk patah tulang punggung sebagai berikut.
Jangan memindahkan korban jika tidak benar-benar diperlukan.
Hangatkan suhu tubuhnya dengan menggunakan selimut.
Jangan sekali-kali si penderita patah tulang punggung disuruh duduk atau mengangkat kepalanya. Karena ini sangat riskan dilakukan.
Jika si korban harus diangkat, hendaknya perhatikan hal-hal sebagai berikut.
Alat pengangkut harus mempunyai alas yang keras, misalnya papan yang kuat. Penggunaan papan akan membantu menyangga dan membuat aman daerah di sekitar bagian tulang yang patah untuk sementara waktu.
Jika diduga patah tulang leher, saat dibaringkan muka si korban harus lurus melihat ke atas. Dengan begitu, cedera patah tulang leher tidak menjadi parah.
Jika diduga patah tulang punggung (di bawah leher), maka si penderita harus dibaringkan tengkurap. Posisi demikian cukup aman untuk mengamankan daerah cedera patah tulang punggung.
Jika tak diketahui, lebih baik muka menghadap ke atas.
Waktu mengangkat jangan ada gerakan pada lengan atau kaki si korban. Dikhawatirkan gerakan-gerakan tersebut akan menimbulkan rasa sakit.
Sedikit-dikitnya harus dua orang yang mengangkatnya agar korban dapat dievakuasi dengan aman.
Sekian uraian tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), semoga bermanfaat.
8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Rating: 4.5
Diposkan Oleh: Author Ilmusiana
0 komentar:
Post a Comment