Gunung Meletus adalah Gunung Berapi
Gunung Meletus |
Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire)
Peta Jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) |
Letusan Gunung
Penyebab Gunung Meletus
Apa yang menyebabkan sebuah gunung bisa meletus? Penting diketahui bahwa yang menjadi penyebab dari gunung meletus antara lain:1. Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik dapat menjadi penyebab gunung meletus jika frekuensinya meningkat dalam waktu singkat. Para pengawas gunung berapi biasanya telah akan mencatat jumlah gempa dalam sehari ini dan membandingkannya dengan hari-hari sebelumnya. Pencatatan gempa tersebut dilakukan dengan menggunakan seismograf. Gempa vulkanik ini disebabkan oleh kejadian vulkanis dan aktivitas seismik lainnya yang muncul akibat pergerakan magma. Jika frekuensi gempa di sekitar merapi meningkatkan, artinya gunung berapi akan dinaikkan statusnya ke level waspada.2. Badan Gunung Terjadi Deformasi
Gunung meletus disebabkan juga oleh perubahan struktur batuan pada gunung berapi yang disebut dengan deformasi. Penyebabnya adalah terjadinya peningkatan aktivitas gelombang listrik dan magnet di sekitar gunung berapi sebagai akibat dari meningkatnya rambatan volume magma.3. Peningkatan Suhu Kawah
Magma yang berasal dari bawah permukaan bumi akan menerobos naik hingga mencapai kawah paling atas. Kenaikan ini disebabkan oleh aktivitas tektonik pada lapisan bawah gunung berapi yang membuka jalan bagi magma untuk sampai ke muka kawah. Akibatnya, suhu di sekitar kawah mengalami peningkatan karena mendapat suplai panas magma secara terus-menerus. Hewan-hewan di sekitar gunung akan terdampak karena aktivitas ini, mereka gelisah karena tidak tahan dengan peningkatan suhu dan selanjutnya berimigrasi meninggalkan gunung.4. Tekanan yang Sangat Tinggi
Penyebab gunung meletus juga terjadi karena tekanan yang sangat tinggi di bawah permukaan gunung berapi. Tekanan tersebut disebabkan oleh gas panas yang menyertai magma menerobos naik ke muka kawah. Jika terdapat sumbatan pada jalur naiknya, maka magma dan gas akan terkonsentrasi pada satu titik sumbatan hingga meningkatkan tekanan pada titik tersebut yang selanjutnya menimbulkan ledakan. Semakin kuat tekanannya, maka semakin keras ledakannya.5. Lempeng Bumi yang Saling Berdesakan
Aktivitas tektonik pada lempeng bawah gunung berapi dapat menjadi penyebab terjadi letusan gunung berapi. Pergerakan lempeng yang saling berdesakan menimbulkan tekanan yang sangat besar hingga mendorong permukaan bumi. Kombinasi dari aktivitas tektonik, vulkanik, dan geologi gunung akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur gunung berapi. Hasil akhirnya adalah terjadinya letusan gunung.Bacaan Terkait:
Tanda-Tanda Gunung Api yang Akan Meletus
1. Suhu di Sekitar Gunung Naik
2. Mata Air Mengering
Tanda selanjutnya yang menjadi ciri sebuah gunung akan meletus adalah mengeringnya mata air yang ada di sekitar gunung berapi. Penyebabnya adalah naiknya suhu di sekitar gunung yang mengakibatkan proses penguapan terjadi lebih cepat. Para pengawas gunung berapi akan menggunakan tanda ini untuk meningkatkan status sebuah gunung berapi.3. Terdengar Suara Gemuruh Disertai Getaran
Gunung yang akan meletus biasanya ditandai juga dengan terdengarnya suara gemuruh yang disebabkan oleh terjadinya deformasi di sekitar gunung berapi. Deformasi tersebut berupa perubahan struktur batuan di bawah permukaan sekitar gunung berapi akibat tekanan tinggi yang menimbulkan gelombang listrik dan magnet. Suara gemuruh itu disertai dengan getaran yang bisa dirasakan oleh penduduk di sekitar gunung. Getaran ini juga akan di ukur menggunakan seismograf yang ditempatkan pada pusat pemantau gunung berapi.4. Tumbuhan di Sekitar Gunung Layu
Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu di sekitar lapisan tanah yang ada dipermukaan bumi. Pengaruh suhu tersebut didapatkan dari rambatan magma yang volumenya kian meningkat mempengaruhi akar tanaman di sekitar gunung berapi. Air tanah akan kering sehingga akar tidak mendapatkan suplay air yang memadai. Layu tanaman ini biasanya akan tampak lebih parah daripada yang terjadi pada musim kemarau.5. Hewan di Sekitar Gunung Gelisah dan Berimigrasi
Peningkatan suhu, suara gemuruh, dan getaran juga akan mempengaruhi hewan-hewan yang tinggal di sekitar gunung berapi. Hewan menjadi gelisah karena tidak tahan dengan peningkatan suhu tersebut. Akibatnya, hewan-hewan akan meninggalkan lokasi sekitar gunung berapi untuk mencari lokasi yang lebih dingin. Hewan biasanya sangat sensitif oleh perubahan sekecil apapun, hal ini dapat menjadi tanda bagi kita untuk mengetahui terjadinya peningkatan aktivitas pada gunung berapi.Hasil Letusan Gunung Berapi
Tekanan tinggi yang menyebabkan gunung meletus akan menyemburkan berbagai material ke udara, yang terdiri dari:1. Gas Vulkanik
Letusan gunung berapi akan menyemburkan gas vulkanik yang sangat berbahaya bagi manusia. Gas-gas ini terdiri dari campuran karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), dan Nitrogen (NO2). Oleh sebab itu, jika terjadi letusan gunung berapi sangat disarankan untuk memakai masker agar gas-gas tersebut tidak terhirup oleh manusia.2. Aliran Pasir, Batu Panas, dan Lava
Selain gas, gunung meletus juga akan menghasilkan lava, yaitu cairan magma bersuhu tinggi yang mengalir dari bawah bumi ke permukaan melalui kawah. Lava cairi akan memenuhi sungai dan mengikuti alirannya, sedangkan lava yang kental akan membeku dan membentuk bermacam-macam jenis batuan.3. Lahar
Gunung meletus juga akan menghasilkan lahar, yaitu lava yang telah bercampur dengan air, batuan, dan material lainnya. Evakuasi penduduk harus secepat mungkin dilakukan karena lahar ini sangat berbahaya.4. Hujan Abu
Material lain yang disemburkan oleh gunung meletus adalah abu vulkanik yang tersembur ke udara. Bentuknya sangat halus sehingga mudah untuk terbawa angin, bahkan sampai ratusan kilometer dari sumbernya. Abu ini bisa mengganggu pernapasan.5. Awan Panas
Gunung meletus akan menghasilkan awan panas berbentuk gulungan yang terdiri dari batu pajar panas dan material vulkanik padat lainnya dengan suhu di atas 700 derajat celsius. Dampaknya akan sangat terasa pada makhluk hidup yang tinggal dekat dengan gunung berapi karena dapat mengakibatkan luka bakar dan sesak napas.Peristiwa Gunung Meletus di Indonesia
Indonesia sebagai negara yang terletak di wilayah Ring of Fire memiliki banyak gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja. Indonesia menjadi surga bagi para peneliti gunung api dunia untuk mendapatkan data-data seputar gunung berapi. Beberapa di antara gunung berapi tersebut pernah meletus hebat dan mempengaruhi penduduk secara global. Bahkan, danau yang Anda kenal sebagai danau Toba sekarang ini, sebenarnya adalah kawah besar hasil letusan gunung berapi yang terjadi 75.000 tahun lalu. Kira-kira seperti itulah hasil penelitian dari para ilmuwan dunia setelah melakukan penelitian di danau Toba.Berikut ini adalah beberapa peristiwa letusan gunung berapi yang berhasil tercatat dalam sejarah modern letusan di Indonesia:
1. Letusan Gunung Tambora
Posisi pertama peristiwa letusan gunung berapi dahsyat di Indonesia yang berhasil dicatat sejarah modern ditempati oleh Gunung Tambora. Gunung ini pernah meletus hebat pada tanggal 10 April tahun 1815 yang menewaskan sekitar 100.000 jiwa akibat aliran piroklastik dan tsunami. Saking dahsyatnya, suara letusannya bisa terdengar sampai 2.600 kilometer jauhnya dan menyemburkan magma panas sekitar 150 kilometer kubik banyaknya. Jika diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), Gunung Tambora menempati skala 7 atau hanya setingkat di bawah skala tertinggi, yaitu 8 VEI.Letusan Gunung Tambora bahkan berdampak secara global berupa terjadinya penurunan suhu dunia hampir 1 derajat celsius akibat tertutupnya matahari dengan abu vulkanis dalam waktu yang cukup lama. Kelaparan melanda penduduk dunia karena gagal panen. Para sejarawan juga mengaitkan letusan Gunung Tambora dengan kekalahan Napoleon Bonaparte di medan perang akibat hujan abu. Sejarawan John Lewis mencatat: "Hujan turun begitu lebat, tentara tertua dari pasukan itu bahkan tidak pernah melihat kejadian seperti ini". Pencatatan tentang letusan Gunung Tambora saat itu dilakukan oleh Thomas Stamford Reffles yang memerintah Jawa sejak 1811, Ia mencatat bahwa letusan dahsyat 10 April 1815 terdengar sampai Sumatera.
2. Letusan Gunung Krakatau
Letusan gunung dahsyat selanjutnya pernah terjadi pada Gunung Krakatau, gunung api yang terletak di Selat Sunda, Indonesia. Letusan ini terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Korban jiwa terbesar disebabkan oleh tsunami setinggi 40 meter yang menyapu desa-desa yang berada di pesisir pantai. Saking kerasnya, suara letusannya bisa terdengar sampai 4.600 km jauhnya dari pusat letusan. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat sampai ke pantai barat Amerika Tengah, Semenanjung Arab, dan pantai Hawaii. Material letusannya pun tersembur jauh hingga ke India, Sri Lanka, Pakistan, India, Selandia Baru, dan Australia.3. Letusan Gunung Agung
Letusan dahsyat Gunung Agung pernah terjadi pada tanggal 18 Februari 1963 yang menewaskan sekitar 1.148 orang jiwa. Letusan ini menempati skala VEI 5 dengan suara letusan keras menyemburkan abu panas dan gas setinggi 20.000 meter. Abu belerang erupsi Gunung Agung beterbangan ke seluruh dunia hingga jejaknya bisa dijumpai pada lapisan es di Greenland. Material letusannya pun sampai mengurangi sinar matahari dan membuat suhu di lapisan stratosfer turun hingga 6 derajat celsius.4. Letusan Gunung Galunggung
Gunung Galunggung pernah meletus hebat pada tanggal 8 Oktober 1822 yang menempati skala VEI 5. Letusan ini menewaskan sekitar 4.011 jiwa dan menghancurkan ratusan desa di sekitarnya.5. Letusan Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah gunung api paling aktif di Indonesia yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Gunung ini tercatat mengalami erupsi setiap 2 sampai 5 tahun sekali dan dikelilingi oleh banyak pemukiman warga. Letusan terakhir, terjadi pada tahun 2010 yang menewaskan 43 jiwa. Letusan tersebut menyemburkan material vulkanik setinggi 1,5 km yang disertai oleh awan panas yang menerjang desa-desa di sekitarnya.Dampak Gunung Meletus
Gunung meletus tentu saja sangat berdampak bagi seluruh makhluk hidup yang ada di sekitar gunung, khusus manusia. Dampak ini terbagi menjadi dua, yaitu dampak negatif dan dampak positif.Dampak Negatif Gunung Meletus
Letusan gunung berapi akan disertai dengan material berbahaya bagi seluruh makhluk hidup yang dilaluinya. Oleh sebab itu, peningkatan kewaspadaan mutlak diperlukan agar bisa mengurangi dampak negatif tersebut. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh gunung meletus, antara lain sebagai berikut:- Udara sekitar gunung meletus akan tercemar oleh abu gunung berapi yang di dalamnya terkandung berbagai jenis gas berbahaya, seperti Sulfur dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Oksida (NO2), dan partikel-partikel debu yang dapat berubah menjadi racun bagi organisme di sekitarnya.
- Aktivitas penduduk dipastikan lumpuh khususnya yang berada di sekitar gunung meletus, termasuk kegiatan ekonomi.
- Pemukiman warga akan porak-poranda, kerusakan terparah akan dialami oleh pemukiman yang dialiri oleh lahar panas.
- Kebakaran hutan akibat aliran lahar panas sekaligus akan merusak ekosistem alamiah hutan.
- Gunung meletus akan menyemburkan material-material halus yang bisa terhirup oleh manusia sehingga menyebabkan ISPA.
- Letusan gunung berapi dapat mengakibatkan rusaknya kawasan wisata, contohnya Gunung Merapi adn Gunung Rinjani yang merusak titik-titik wisata yang telah tertata rapi.
Dampak Positif Gunung Meletus
Ternyata, gunung meletus tidak melulu menghasilkan dampak negatif bagi penduduk sekitarnya. Ada juga dampak positif yang bisa dirasakan setelah letusan gunung berapi terjadi. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi penduduk di tengah bencana gunung berapi. Dampak positif tersebut antara lain:- Material vulkanis yang melalui tanah-tanah pertanian akan meningkatan kesuburan secara alamiah. Zat-zat bermanfaat yang dibawa oleh material tersebut akan mengendap ke dalam tanah sehingga tanaman akan mendapatkan nurtisi terbaik untuk berkembang. Hal ini adalah berkah tersendiri bagi penduduk sekitar gunung meletus yang berprofesi sebagai petani.
- Material pasir yang ikut tersembur pada saat gunung meletus dapat menjadi mata pencaharian baru bagi penduduk sekitar gunung berapi. Pasir yang ditambang bisa dijual karena memiliki nilai ekonomis.
- Batu-batuan sisa hasil letusan gunung dapat digunakan oleh penduduk sekitar sebagai bahan bangunan.
- Hutan yang sebelumnya rusak akan berkembang kembali karena tanahnya menjadi lebih subur. Tanaman-tanaman baru akan tumbuh dan membentuk ekosistem alami hutan.
- Gunung yang telah meletus biasanya memunculkan sumber-sumber air panas baru yang sangat baik bagi kesehatan kulit. Mata air panas ini juga bisa menjadi titik wisata baru bagi para wisatawan.
- Mata air hasil letusan gunung berapi biasanya mengandung mineral bermanfaat yang sangat tinggi.
- Wilayah sekitar yang terkena dampak vulkanis berpotensi memunculkan hujan orografis.
- Di sekitar daerah gunung meletus dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi.
0 komentar:
Post a Comment