Alat Untuk Mengukur Kecepatan Angin
Zaman dahulu untuk mengukur kecepatan angin mungkin kita hanya bisa memperkirakannya secara kasar. Manusia belum mampu mengembangkan sebuah alat yang secara akurat dapat mengukur kecepatan angin. Berkat kemajuan teknologi sekarang, manusia dapat membuat sebuah alat untuk mengukur secepat apa angin tersebut berhembus. Pengukuran ini sangat penting, banyak digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca dan penerbangan.
Nah, pada kesempatan ini kami akan menginformasikan tentang alat untuk mengukur kecepatan angin. Semoga setelah membaca uraian ini, kita semakin tahu dan paham tentang alat ukur kecepatan angin dan bagaimana cara mengukurnya.
Kecepatan Angin
Sebelum kita masuk pada pembahasan alat ukur kecepatan angin, mungkin kita perlu mendefinisikan terlebih dahulu tentang kecepatan angin. Pemahaman ini sangat berkaitan dengan prinsip kerja dari alat pengukur kecepatan angin ini.Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter di atas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Namun, untuk kepentingan data cuaca dan iklim, pengukurannya dilakukan di permukaan tanah yang ditanami rumput.
Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung. dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi karakteristik permukaan yang dilaluinya.
Alat Untuk Mengukur Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan sebuah alat yang bernama Anemometer. Alat ini berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin yang sering digunakan dalam bidang Meterologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini terinspirasi dari kata angin dalam bahasa Yunani, yaitu anemos yang berarti angin. Alat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1450 oleh Leon Battista Alberti. Selain mengukur kecepatan angin, anemometer juga berfungsi sebagai pengukur tekanan angin.Secara sederhana, anemometer memiliki tiga atau empat mangkuk logam di ujung batang-batang yang dapat berputar. Semakin kencang angin bertiup, semakin cepat mangkuk-mangkuk itu berputar. Satuan kecepatan angin biasanya diukur dengan kilometer atau mil per jam. Tetapi, anemometer yang digunakan di laut menggunakan satuan kecepatan knot.
Sekarang ini terdapat banyak jenis anemometer, di antaranya adalah anemometer dengan propeler, anemometer digital, dan anemometer high range and low range. Semua anemometer ini berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Perbedaannya terletak pada prinsip dan cara menggunakannya.
Jenis Jenis Anemometer
Jenis anemometer bermacam-macam, tapi yang paling umum digunakan adalah anemometer mangkok. Anemometer Jenis ini terdiri atas dua atau lebih mangkok yang dihubungkan ke poros dengan tangkai. Anemometer mangkok digunakan untuk mengukur kecepatan angin horizontal. Oleh karena itu, dalam pemasangannya harus tegak lurus agar tidak terjadi penyimpangan pengukuran. Sebagai contoh, anemometer yang terpasang miring 10° dapat mengakibatkan penyimpangan pengukuran sebesar 6%.Anemometer Mangkok
Anemometer yang paling mudah digunakan adalah anemometer digital yang terdiri atas tombol-tombol dan layar tampilan (display). Anemometer digital memiliki tiga skala pengukuran yaitu meter/sekon, km/jam, dan north. Pada anemometer digital pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dan data akan otomatis tersimpan di memori.
Anemometer Digital
Cara Menggunakan Anemometer Digital
Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan anemometer digital, berikut ini kami jelaskan cara penggunaannya:- Tentukan arah angin. Pengamat harus menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah angin.
- Nyalakan anemometer dengan cara menekan tombol power.
- Layar tampilan (display) menghadap ke arah pengamat dan angin akan datang dari arah belakang layar tampilan.
- Perhatikan angka yang menunjukkan kecepatan angin pada layar tampilan.
- Apabila angka kecepatan angin telah konstan tekan tombol hold. Catat hasilnya.
0 komentar:
Post a Comment