Tari Piring Berasal Dari
Sejarah Tari Piring Berasal Dari
Tari Piring Zaman Belanda
Makna Tari Piring
- Dua buah piring yang digenggam dengan kedua tangan memiliki makna keseimbangan
- Beberapa piring yang disusun ke atas memiliki makna simbol mengarah kepada Tuhan dan rasa syukur kepada Tuhan.
- Makna dari gerakan tari piring ini meniru gerakan bercocok tanam seperti gerkan mencabut benih, menjemur, mencangkul, memagar, menyiang, menanam, menyabut padi, mengambil padi, manganginkan padi, manumbuk padi, manggampo padi, gerakan membuang sampah, melepas lelah, mengantar makanan, gerakan pasambahan sebagai rasa sukur terhadap Tuhan dan permintaan maaf kepada para penonton yang menyaksikanya, serta gerakan Siganjua lalai yaitu gerakan melambangkan suasana pagi hari yang memperlihatkan suasana gadis minang yang berjalan, gerakan gotong royong dan gerakan menginjak kaca sebagai gabungan dari beragam gerak tari.
Properti Tari Piring
Properti yang digunakan untuk menari Tari Piring adalah dua buah piring yang akan digenggam oleh penari di kedua telapak tangan. Para penari yang terdiri dari pria dan wanita memakai busana yang terdiri dari:
1. Busana Tari Piring Pria
Busana pada penari Piring pria adalah sebagai berikut:- Baju gunting China atau busana rang mudo yang memiliki lengan lebar dan diberikan hiasan dengan hiasan missia (rende emas)
- Saran galembong, celana dengan ukuran besar yang di bagian tengahnya (pisak) memiliki warna yang sama dengan warna baju.
- Sisamping dan cawek pinggang, yaitu seperti kain songket yang dililitkan pada pinggang dengan memiliki panjang sepanjang lutut. Adapun cawek pinggang merupakan ikat pinggang yang dibuat dari bahan yang sema juga dengan bahan sesamping yang pada bagian ujungnya dikasih hiasan seperti rumbai-rumbai.
- Destar atau deta ialah penutup kepala yang dibuat dari bahan dasar kain songket dengan bentuk segitiga yang diikatkan pada kepala.
2. Busana Tari Piring Wanita
Sedangkan untuk penari piring wanita, busana yang digunakan adalah sebagai berikut:- Baju kurung yang terbuat dari kain satin dan beludru
- Kain songket
- Selendang songket yang digunakan untuk hiasan yang dipakai pada bagian kiri badan.
- Tikuluak tanduk balapak, yakni penutup kepala khusus wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan
- Songket yang bentuknya menyerupai tanduk kerbau
- Aksesoris seperti kalung rambai dan juga kalung gadang serta subang atau anting
Fungsi Tari Piring
Tari piring memiliki beragam fungsi, antara lain sebagai berikut:
- Untuk upacara adat: Tari piring sering dipentaskan saat upacara adat, seperti upacara pernikahan, khitanan dan pengangkatan penghulu.
- Perayaan hasil Panen: Tarian Piring juga dipentaskan saat ada anggota masyarakat yang sedang panen hasil bumi yang melimpah ruah. Pada zaman dulu hanya orang-orang yang mampu saja yang dapat mengadakan pentas tarian ini.
- Pentas seni: Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tarian ini tidak hanya dipentaskan untuk upacara adat saja. Pentas tarian ini sering dipentaskan saat hari-hari besar nasional seperti HUT Republik Indonesia.
- Untuk menyambut tamu: Selain itu tarian ini juga sering dipentaskan pada saat festival dan juga untuk menyambut tamu-tamu agung.
Pola Lantai Tari Piring
Gerakan Tari Piring
Gerakan pada tari Piring antara lain sebagai berikut:- Gerak Pasambahan: Gerak tari piring yang dilakukan oleh penari laki-laki ini memiliki makna untuk sembah syukur kepada Allah Subhanallah wa ta’ala dan juga permohonan maaf kepada para penonton yang menyaksikan tarian ini supaya terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa merusak atau membuat tidak berjalan dengan baiknya pertunjukan tari piring ini.
- Gerak Singanjuo Lalai: Gerak tari piring ini dilakukan oleh seorang penari wanita yang memiliki arti suasana di hari pagi, dimainkan denga gerakan-gerakan yang lembut lemah gemulai.
- Gerak Mencangkul: Gerakan Tari Piring ini menggambarkan para bapak tani disaat sedang menggarap sawahnya.
- Gerak Menyiang: Gerakan Tari Piring ini mengekspresikan kegiatan para bapak tani dikala membersihkan sampah-sampah yang mengganggu tanah disaat mau digarap.
- Gerak Membuang Sampah: Gerakan Tari Piring ini memperlihatkan bagaimana para petani saat menyemai benih-benih padinya yang akan ditanam.
- Gerak Memagar: Gerakan Tari Piring ini melambangkan para petani saat memberikan pagar untuk pematang sawah supaya bisa terhindar dari binatang liar yang akan merusak apa yang ditanamnya.
- Gerak Menyemai: Gerakan Tari Piring ini memperlihatkan bagaimana para petani dalam menyemai benih padi yang hendak ditanamnya.
- Gerak Mencabut Benih: Gerakan Tari Piring ini menggambarkan akan cara dalam mencabut benih yang sudah ditanam di sawah.
- Gerak Bertanam: Gerakan Tari Piring ini melambangkan bagaimana kerja para petani dalam memindahkan benih yang sudah dicabut.
- Gerak Melepas Lelah: Gerakan Tari Piring ini melambangkan akan cara para petani beristirahat untuk melepas lelah sesudah melakukan pekerjaannya dalam mengolah sawah.
- Gerak Mengantar Juadah: Gerakan Tari Piring ini merupakan pekerjaan dalam mengantar makanan kepada para petani yang sudah lelah dalam menggarap sawah.
- Gerak Mengambil Padi: Gerakan Tari Piring ini dipertunjukkan oleh para penari wanita yang menggambarkan ketika mengambil padi yang sudah dipotong oleh para penari pria yang menggambarkan bapak petani.
- Gerak Menyambit Padi: Gerakan Tari Piring ini dimainkan oleh para penari pria yang melambangkan bagaimana para petani yang sedang bekerja di sawah disaat menyambit padi.
- Gerak Manggampo Padi: Gerakan Tari Piring ini adalah yang dikerjakan dalam hal saat mengumpulkan padi dan dibawa untuk dipindahkan ke tempat yang lain.
- Gerak Menganginkan Padi: Gerakan Tari Piring ini menggambarkan padi yang sudah dikumpulkan guna dianginkan dan akan dipisahkan antar padi dan kulit padi yang sudah terkupas dari biji padinya.
- Gerak Mengikir Padi: Gerakan Tari Piring ini adalah gerakan yang melambangakan bagaimana pekerjaan para petani dalam mengumpulkan padi dan juga menjemurnya.
- Gerak Membawa Padi: Gerakan Tari Piring ini adalah gerakan yang dikerjakan oleh para petani ketika membawa padi untuk dibawa ke tempat yang lain.
- Gerak Menumbuk Padi: Gerakan Tari Piring ini dilakukan untuk menumbuk padi yang sudah dijemur kering dan dilakukan oleh para pria, sedangkan para wanita bagian mencurahkan padi.
- Gotong Royong: Gerakan Tari Piring ini adalah gerakan yang dikerjakan dengan cara bersama-sama merupakan lambang akan sifat gotong royong
- Gerak Menampih Padi: Gerakan Tari Piring ini adalah sebuah gerakan yang menggambarkan akan gerakan bagaimana kerja para petani saat menapih padi yang sudah menjadi beras
- Gerak Menginjak Pecahan Kaca: Gerakan Tari Piring ini adalah penggabungan dari berbagai macam gerakan dan diakhiri oleh para penari yang melakukan atraksi menginjak-injak pecahan kaca yang dilakukan dengan aktratif dan ditambahi dengan berbagai macam gerakan improvisasi penari.
0 komentar:
Post a Comment