Mengapa Jepang membentuk BPUPKI? Sekedar informasi, badan persiapan kemerdekaan Indonesia ini adalah hasil bentukan Jepang. BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Badan ini menjadi wadah bagi para tokoh pendiri bangsa membicara segala hal yang berkaitan dengan Indonesia Merdeka.
Mengapa Jepang Membentuk BPUPKI
BPUPKI dibentuk oleh Jepang 4 bulan sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1945. Tanggal ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang, Hirohito. Tokoh Jepang yang membentuk BPUPKI adalah Letnan Jenderal Kumakici Harada, selaku panglima tentara ke-16 pada masa pendudukan Jepang di Jawa.
Pembentukan BPUPKI bermula dari usulan Perdana Menteri Jepang, yang saat itu dijabat oleh Kuniaki Koiso. Di dalam Teikoku Ginkai atau Sidang Parlemen Jepang pada tanggal 7 September 1944, PM. Koiso menegaskan bahwa Jepang harus secepatnya menentukan nasib Hindia Timur (Indonesia) yang pasti akan menjadi sasaran terkam sekutu, cepat atau lambat.
Perdana Menteri Koiso berpendapat bahwa Jepang sebaiknya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia kelak di kemudian hari. Kata-kata "kelak di kemudian hari" masih kabur pada saat itu. Belum ada tanggal pasti kapan kemerdekaan Indonesia akan diberikan. Meskipun sempat terjadi perdebatan alot di antara sesama anggota parlemen, namun akhirnya disepakati juga usulan tersebut.
Baca Juga:
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jepang mengusulkan kemerdekaan Indonesia tersebut dan membentuk BPUKI? Bukankah hal itu berarti Jepang akan kehilangan daerah pendudukannya? Alasan-alasan pembentukan BPUPKI inilah yang akan kita bahas dalam materi ini.
Yuk, berikut ini pembahasannya...
Posisi Jepang pada akhir tahun 1944 terus terdesak di berbagai kawasan. Situasi itu akibat dari imbas kekalahan yang terus-menerus dialami oleh Jepang akibat serbuan sekutu dalam Perang Pasifik. Keadaan diperparah oleh perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dan tentara PETA di daerah pendudukan. Situasi serba sulit ini sampai membuat Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundurkan diri.
Posisi perdana menteri akhirnya dijabat oleh Kuniaki Koiso. Ia diberi tugas untuk mengendalikan situasi politik dan mengembalikan kewibaan Jepang di hadapan bangsa-bangsa Asia. Perdana Menteri Koiso langsung mengambil langkah politik untuk wilayah Hindia Timur (Indonesia), yaitu menjanjikan kemerdekaan Indonesia di depan parlemen Jepang dan membolehkan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera Jepang.
Realisasi dari janji itu, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai dalam bahasa Jepang. Badan ini diketuai oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat.
Pembentukan BPUPKI bermula dari usulan Perdana Menteri Jepang, yang saat itu dijabat oleh Kuniaki Koiso. Di dalam Teikoku Ginkai atau Sidang Parlemen Jepang pada tanggal 7 September 1944, PM. Koiso menegaskan bahwa Jepang harus secepatnya menentukan nasib Hindia Timur (Indonesia) yang pasti akan menjadi sasaran terkam sekutu, cepat atau lambat.
Perdana Menteri Koiso berpendapat bahwa Jepang sebaiknya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia kelak di kemudian hari. Kata-kata "kelak di kemudian hari" masih kabur pada saat itu. Belum ada tanggal pasti kapan kemerdekaan Indonesia akan diberikan. Meskipun sempat terjadi perdebatan alot di antara sesama anggota parlemen, namun akhirnya disepakati juga usulan tersebut.
Baca Juga:
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jepang mengusulkan kemerdekaan Indonesia tersebut dan membentuk BPUKI? Bukankah hal itu berarti Jepang akan kehilangan daerah pendudukannya? Alasan-alasan pembentukan BPUPKI inilah yang akan kita bahas dalam materi ini.
Yuk, berikut ini pembahasannya...
Alasan Jepang Membentuk BPUPKI
Jepang membentuk BPUPKI sebagai realiasi dari janji yang pernah disampaikan oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso di depan parlemen Jepang. Janji tersebut diberikan untuk menenangkan rakyat Indonesia agar tidak melakukan pemberontakan. Selain itu, agar rakyat Indonesia bisa diajak kerja sama untuk membantu Jepang melawan sekutu.Posisi Jepang pada akhir tahun 1944 terus terdesak di berbagai kawasan. Situasi itu akibat dari imbas kekalahan yang terus-menerus dialami oleh Jepang akibat serbuan sekutu dalam Perang Pasifik. Keadaan diperparah oleh perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dan tentara PETA di daerah pendudukan. Situasi serba sulit ini sampai membuat Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundurkan diri.
Posisi perdana menteri akhirnya dijabat oleh Kuniaki Koiso. Ia diberi tugas untuk mengendalikan situasi politik dan mengembalikan kewibaan Jepang di hadapan bangsa-bangsa Asia. Perdana Menteri Koiso langsung mengambil langkah politik untuk wilayah Hindia Timur (Indonesia), yaitu menjanjikan kemerdekaan Indonesia di depan parlemen Jepang dan membolehkan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera Jepang.
Realisasi dari janji itu, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai dalam bahasa Jepang. Badan ini diketuai oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat.
Kesimpulan
Jadi, jika terdapat pertanyaan "mengapa jepang membentuk BPUPKI", maka jawabannya adalah:Sebagai realiasi dari janji yang pernah disampaikan oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso di depan parlemen Jepang. Janji tersebut diberikan untuk menenangkan rakyat Indonesia agar tidak melakukan pemberontakan. Selain itu, agar rakyat Indonesia bisa diajak kerja sama untuk membantu Jepang melawan sekutu.Demikianlah penjelasan tentang Mengapa Jepang Membentuk BPUPKI. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment