Tahukah kamu apa fungsi tuba fallopi atau oviduk pada wanita? Salah satu bagian dari struktur anatomi reproduksi wanita adalah
oviduk (tuba fallopi). Semua wanita pasti memiliki organ ini, karena menjadi bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Bersama-sama dengan bagian lainnya, oviduk (tuba fallopi) bertugas untuk memastikan proses reproduksi berjalan sebagaimana mestinya.
Fungsi Oviduk (Tuba Fallopi)
Saat kita mengamati gambar anatomi sistem reproduksi wanita, kita akan melihat satu bagian yang bernama oviduk (tuba fallopi). Bagian ini ikut terlibat dalam seluruh rangkaian proses reproduksi wanita. Jika fungsi oviduk atau tuba fallopi terganggu, maka bisa dipastikan bahwa reproduksi juga akan terganggu.
Lantas, apa fungsi oviduk (tuba fallopi) pada wanita? Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan materi seputar salah satu fungsi dari organ reproduksi wanita yang bernama oviduk (tuba fallopi). Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang oviduk (tuba fallopi) semakin bertambah.
Yuk, berikut ini pembahasannya...
1. Apa itu Oviduk (Tuba Fallopi)
Oviduk (tuba fallopi) adalah saluran telur berbentuk tabung (tuba) dengan panjang sekitar 7-14 cm dan diameter sekitar 3-8 mm. Setiap wanita memiliki dua buah oviduk (tuba fallopi) di kanan dan kiri. Masing-masing ujungnya terhubung dengan ovarium dan uterus (rahim). Ujung yang terhubung dengan ovarium, memiliki rumbai-rumbai yang disebut fimbrae. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) yang dilepaskan pada proses ovulasi.
Setelah sel telur melekat pada fimbrae, selanjutnya akan diteruskan ke dalam oviduk (tuba fallopi). Di dalam oviduk (tuba fallopi), sel telur akan diteruskan ke dalam rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, sel telur bisa juga mengalami proses pembuahan (fertilisasi) di sepanjang saluran ini, tepatnya pada bagian ampula tuba.
2. Struktur Tuba Fallopi (Oviduk)
Struktur tuba fallopi (oviduk) terdiri dari lima bagian utama, yaitu infundibulum, ampula tuba, isthmus, dan intramural. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian tersebut:
2.1. Infundibulum
Struktur pertama dari tuba fallopi (oviduk) adalah infundibulum, yaitu ujung tuba fallopi yang berdekatan dengan ovarium. Infundibulum memiliki bentuk menyerupai corong yang dilengkapi oleh rumbai-rumbai (fimbriae) penangkap sel telur yang dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Fimbriae bergabung dengan infundibulum membentuk struktur tubular tunggal pada bagian akhir distal infundibulum.
2.2. Ampula Tuba
Ampula tuba adalah bagian
tuba fallopi (oviduk) yang menjadi tempat terjadi pembuahan (fertilisasi). Bagian ini terdiri dari lipatan mukosa. Sel telur (ovum) akan masuk ke bagian ampula tuba, menunggu untuk dibuahi oleh spermatozoa. Ada ratusan dari jutaan spermatozoa yang masuk ke dalam tuba fallopi, dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur.
2.3. Isthmus
Isthmus adalah saluran sempit pada tuba fallopi dengan diameter sekitar 0,5-1 mm. Isthmus berfungsi sebagai penghubung antara ampula tuba dengan rongga rahim. Isthmus akan melebar pada saat proses kehamilan berlangsung.
2.4. Intramural
Intramural adalah bagian tuba fallopi (oviduk) yang menembus dinding uterus. Bagian ini merupakan saluran akhir dari perjalanan sel telur menuju uterus (rahim). Dengan kata lain, intramural adalah pintu masuk sel telur ke dalam rahim.
3. Fungsi Tuba Fallopi (Oviduk) Pada Wanita
Tuba fallopi (oviduk) memiliki empat fungsi utama, yaitu menangkap ovum hasil ovulasi, penghubung antara ovarium dan uterus (rahim), tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi), tempat pertumbuhan dan perkembangan zigot. Berikut ini penjelasan dari masing-masing fungsi tuba fallopi (oviduk) tersebut:
3.1. Menangkap Ovum Hasil Ovulasi
Tuba fallopi (oviduk) berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium pada peristiwa ovulasi. Bagian tuba fallopi yang bertugas untuk melakukan fungsi ini adalah infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan rumbai-rumbai (fimbriae), terdiri dari serabut/silia lembut yang dapat ditempeli oleh sel telur (ovum).
3.2. Penghubung Antara Ovarium dan Uterus
Tuba falopi (oviduk) juga berfungsi sebagai penghubung antara ovarium (indung telur) dengan bagian uterus (rahim) wanita. Setelah sel telur ditangkap oleh fimbriae, selanjutnya akan masuk ke saluran telur (tuba fallopi) agar bisa diteruskan ke dalam uterus (rahim).
3.3. Tempat Terjadinya Pembuahan (Fertilisasi)
Tuba fallopi (oviduk) juga menjadi tempat terjadinya proses pembuahan (fertilisasi). Bagian tuba fallopi yang bertugas untuk melakukan fungsi ini adalah ampula tuba. Setelah sel telur (ovum) sampai di ampula tuba, proses pembuahan akan terjadi saat ada spermatozoa yang masuk ke dalam tuba fallopi.
3.4. Tempat Pertumbuhan dan Perkembangan Zigot
Tuba fallopi (oviduk) juga berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan zigot setelah terjadinya pembuahan. Zigot akan membelah menjadi dua setelah 12-20 jam pembuahan. Sambil membelah dan membelah lagi, zigot akan bergerak melintasi tuba fallopi menuju rahim. Tuba fallopi memiliki peraba mirip rambut yang akan mendorong zigot bergerak maju.
Demikianlah penjelasan tentang
Fungsi Oviduk (Tuba Fallopi). Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment