Contoh teks negosiasi kali ini mengambil latar di lingkungan keluarga. Dalam praktiknya, negosiasi bisa terjadi di mana saja. Kebanyakan di antaranya mungkin terjadi di lingkungan masyarakat, misalnya di pasar. Tetapi, negosiasi bisa juga terjadi dalam lingkungan keluarga. Tentu saja, orang-orang yang terlibat dalam negosiasi tersebut adalah para anggota keluarga.
Mungkin, sebagian dari kita memahami bahwa negosiasi itu berkaitan dengan jual beli. Padahal, aktivitas negosiasi sebenarnya tidak melulu soal itu. Bisa negosiasi untuk kesepakatan kerja sama, pengambilan keputusan, atau negosiasi terhadap pilihan-pilihan tertentu. Hampi semua negoasiasi yang terjadi di dalam keluarga bukan soal jual beli.
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan menunjukkan contoh teks negosiasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Mungkin, kamu juga pernah mempraktikkannya di rumah. Bagi kalian yang memiliki tugas sekolah, contoh ini bisa kalian jadikan referensi dalam membuat contoh-contoh teks negosiasi lainnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh teks negosiasi dalam lingkungan keluarga:
Contoh 1 Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Wati: "Sabtu depan kita mau liburan kemana bu?"
Ibu: "Rencana ibu akan mengunjungi nenek, kita sudah lama tidak ke sana"
Wati: "Ke kolam renang aja bu, wati kangen berenang?"
Ibu: "Yah, ibu maunya ke rumah nenek"
Wati: "Baiklah, tapi setelah dari rumah nenek kita ke kolam renang yah!"
Ibu: "Ok!"
Contoh 2 Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Anak: "Bu, setelah lulus SMP nanti saya mau sekolah di SMK"
Ibu: "Kenapa di SMK nak? Padahal, ibu ingin kamu sekolah di SMA."
Anak: "Kok di SMA? Kenapa memangnya ibu ingin saya sekolah di sana?"
Ibu: "Begini nak, di SMA itu ibu ingi kamu ambil jurusan IPA, kemudian kuliah kedokteran"
Anak: "Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju."
Ibu: "Baguslah kalau kamu setuju."
Contoh 3 Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Budi: "Ayah, lulus SMA nanti aku mau ikut tes kepolisian"
Ayah: "Kenapa kepolisian Bud? Padahal, Ayah ingin kamu kuliah"
Budi: "Aku suka yah jadi polisi, bisa tangkap penjahat"
Ayah: "Owh, gitu yah. Gimana kalau kamu kuliah dulu, setelah sarjana kemudian daftar polisi?"
Budi: "Iya deh, bagus juga saran Ayah, aku setuju"
Ayah: "Baguslah kalau begitu".
0 komentar:
Post a Comment