Artikel ini akan menjawab pertanyaan "Mengapa Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang". Kami akan menjelaskan alasan Jepang melakukan kebijakan tersebut. Pada masa penjajahan, tentara pendudukan Jepang pernah menerapkan kebijakan ekonomi perang dengan merampas semua kekayaan rakyat, berupa hasil bumi, ternak, dan barang-barang perbekalan.
Jepang melaksanakan ekonomi perang, bahwa segala daya dan dana dikerahkan sebesar-besarnya untuk kepentingan perang. Pihak Jepang berusaha sekeras-kerasnya untuk meningkatkan produksi pangan untuk kepentingan ekonomi "perang" Jepang. Kehidupan ekonomi langsung berubah dari kehidupan normal menjadi keadaan ekonomi perang.
Kebijakan Ekonomi Perang yang diterapkan Jepang di Indonesia membuat desa dan para petaninya bergolak. Di Sumatra Timur, Indramayu dan Singaparna timbul pemberontakan-pemberontakan petani. Pada intinya, seluruh kehidupan masyarakat Indonesia di militerisasikan untuk kepentingan ekonomi perang Jepang.
Untuk mengamankan ekonomi perang, maka Jepang membentuk suatu organisasi yang disebut Nantaku. Tugas Nantaku ini ialah mengawasi pelaksanaan instruksi-instruksi di sektor pertanian, mengajarkan rakyat teknik-teknik pertanian ala Jepang.
Lantas, mengapa Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang? Nah, materi kali ini akan menjelaskan seputar alasan Jepang melakukan kebijakan tersebut. Semoga dapat menambah pengetahuan pembaca.
Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang
Ada tiga alasan mengapa sehingga Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Untuk Memenuhi Kepentingan Pemerintah Jepang
Jepang mengeluarkan kebijakan ekonomi perang dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan pemerintah Jepang. Hanya pemerintah Jepang yang berhak melakukan proses pungutan dan penyaluran tanaman pangan serta menentukan harganya. Untuk mengatur ini, dibentuk Shokuryo Kanri Zimusyo (SKZ) atau Badan Pengelolaan Pangan. Para petani harus menjual hasil produksi pada kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.
2. Untuk Menopang Kegiatan Perang Jepang
Setiap daerah ditugaskan oleh Jepang mengusahakan produksi barang-barang untuk keperluan perang. Mereka menguasai sumber bahan mentah untuk industri perang, terutama sekali minyak bumi. Jepang juga membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, namun tidak berkembang karena kekurangan suku cadang.
3. Mengubah Sistem Ekonomi Peninggalan Belanda
Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang untuk menguasai sumber-sumber ekonomi rakyat Indonesia. Sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia sebagai negeri jajahan turut meniru sistem yang berkembang di negara induknya, yaitu sistem ekonomi pasar liberal. Dalam waktu singkat, sistem ekonomi perang mengobrak-abrik dasar sistem ekonomi liberal peninggalan Belanda. Penerapan ekonomi perang melarang semua kegiatan ekspor dan impor kecuali demi kepentingan perang.
0 komentar:
Post a Comment